Pembawaan Ketika Berpidato - Pelaksanaan
atau pembawaan pidato memerlukan persiapan dan latihan yang cukup.
Selain persiapan dan latihan yang cukup, masih banyak hal yang harus
diperhatikan ketika seseorang menyampaikan pidatonya di depan audiens.
Dalam hubungannya dengan persiapan, pelaksanaan, dan akhir wicara atau
pidato, Widyamartaya (1980: 32-35) mengemukakan tiga hal yang perlu
mendapat perhatian, yaitu: (1) pembawaan awal pembicaraan atau awal
pidato, (2) selama berbicara, dan (3) pembawaan akhir wicara.
1. Pembawaan Awal Pembicaraan
- Tenangkan diri Anda sebelum maju ke depan. Bila Anda berdiri di depan orang banyak untuk berbicara, jangan terus berbicara, tapi tenangkan dulu diri Anda. Selama 10 sampai 15 detik berdirilah dengan tenang menyadari diri, pandanglah para hadirin, dan ambillah nafas dalam-dalam.
- Setelah Anda menguasai diri dan mengadakan kontak dengan pendengar Anda, ucapkan sapaan-sapaan dengan sepenuh hati dan simpatik.
- Awalilah pembicaraan Anda dengan menyinggung kesempatan/tempat yang diberikan pada Anda atau apa yang pernah disampaikan pembicara sebelumnya.
- Bangkitkan minat hadirin dengan mengutarakan suatu kejadian yang aktual, data statistik, suatu pertanyaan, alat peraga, menyinggung pentingnya suatu masalah, dan sebagainya.
2. Selama Berbicara
- Menggunakan pause, jeda sementara untuk memberi kesempatan kepada pendengar guna mencerna penjelasan yang baru disampaikan, sekaligus sebagai persiapan untuk memasuki persoalan berikutnya.
- Pembicaraan diselingi dengan sapaan-sapaan yang bervariatif.
- Kata-kata atau frase yang penting ditekankan dengan intonasi khusus.
- Nada dan suara harus dapat bervariasi.
- Dukunglah pembicaraan dengan mimik, intonasi, dan solah bawa yang tepat.
- Pembicaraan diusahakan logis dan sistematis.
3. Pembawaan Akhir Berbicara
- Perhitungkan kemampuan pendengar dan pembicara, jangan bernafsu bicara banyak dan jangan kita mengikuti perasaan kita sendiri.
- Bila gagasan yang akan disampaikan sudah memadai segera berhenti. Bicara yang berkepanjangan biasanya hasil dari pemikiran yang kurang lama atau masak.
- Bila pembicaraan cukup panjang, kemukakan ringkasan pokok persoalan yang disampaikan. Tekankan atau tandaskan sekali lagi maksud pokok pembicaraan Anda.
- Akhiri pembicaraan Anda dengan semangat yang menyala, tidak turun atau melemah.
- Hindarkan basa-basi yang tidak perlu, misalnya ucapan “Saya kira cukup sekian pembicaraan Saya”, ucapkan saja “Terima kasih atas perhatian Saudara.”
- Wajah dan gerak-gerik hendaklah selalu memancarkan suatu kepercayaan diri. Hindarkan gerak-gerik yang kurang baik, seperti penyeringaian, buru-buru, angkat bahu, dan sebagainya.
Mungkin Yang Kamu Cari:
- Contoh Teks MC/ Pembawa Acara Resepsi Aqiqah
- Contoh Teks MC/ Pembawa Acara Nuzulul Qur’an
- Contoh Pidato Tema Pendidikan | Pidato Hari Pendidikan Nasioal
- Contoh Khutbah Idul Adha Yang Baik dan Benar
- Contoh Pidato Hari Pendidikan Nasional
- Contoh Pidato Bahaya Merokok | Kumpulan Pidato
- Contoh Pidato Menyambut Hari Buruh Sedunia
- Contoh Pidato Sambutan pada Acara Halal Bihalal
- Contoh Pidato Menggali Potensi Wisata Bawah Laut di Indonesia
- Contoh Teks Pidato Bahasa Inggris tentang Pariwisata di Indonesia
- Kedudukan Pembelajaran Menulis Teks Pidato
- Langkah-langkah Pembelajaran Menulis Teks Pidato dengan Metode Kolaborasi
- Sebab-sebab Utama dan Cara Mengatasi Rasa Takut dan Cemas Ketika Berpidato
- Cara Membuka dan Menutup Pidato yang Baik dan Benar
- Teknik Belajar Pidato Di Hadapan Umum | Tata Cara Pidato Yang Baik dan Benar
- Contoh Khutbah Shalat Jumat tentang Iman dan Taqwa
- Contoh Pidato Tentang Bahaya Narkoba
- Pidato Ketika Lamaran atau Taaruf
- Cara Belajar Menulis Pidato
- Contoh- contoh Bagian Pidato
- Kerangka Penulisan Pidato Yang Baik
- Pembawaan Ketika Berpidato Yang Baik
Post a Comment for "Pembawaan Ketika Berpidato Yang Baik"